Oleh : Sofia Ariyani, S.S
Suaramubalighah.com, Opini – Prostitusi, fenomena yang telah mengurat akar di tengah-tengah masyarakat, baik di kalangan masyarakat bawah ataupun kalangan selebritas. Dan bukan hal baru. Gaya hidup mewah dan glamor yang melatarbelakangi mereka terjun ke pusaran prostitusi. Seolah sulit dicerabut hingga ke akar. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghilangkan penyakit masyarakat ini, akan tetapi nihil hasilnya.
Hal ini terbukti masih ada saja selebritas yang tertangkap melakukan praktik prostitusi. Artis berinisial HH misalnya, yang tertangkap basah oleh aparat kepolisian, di Medan. Dilansir oleh aceh.tribunnews.com, Artis FTV berinisial HH digerebek polisi di sebuah hotel berbintang di Kota Medan, Minggu (12/7/2020).
Penangkapan itu dilakukan polisi setelah mendapat informasi tentang seseorang yang diduga mucikari sedang menawarkan praktik prostitusi dengan melibatkan sejumlah artis.
Saat dilakukan penangkapan, HH diketahui sedang berduaan dengan teman prianya berinisial R. (aceh.tribunnews.com, 14/07/2020)
HH adalah satu dari sekian banyak korban dari sistem yang mengagungkan kebebasan. Dimana gaya hidup yang serba permisif mendorong siapa pun untuk berbuat sekehendak hati. Akibatnya mempengaruhi gaya hidup manusia. Hedonisme, pergaulan bebas, perilaku seks menyimpang, dan konsumtif.
Hal tersebut tentu dipengaruhi oleh sistem yang menaungi dunia saat ini, sistem kapitalisme. Sistem kapitalisme yang berakidah sekulerisme, dimana kehidupan menafikan eksistensi Tuhan. Maka yang terjadi manusia enggan untuk terikat dengan aturan Tuhan (agama). Kebebasanlah yang mewujud (liberalisme). Dan mengukur kebahagiaan dengan standar materi dan kepuasan syahwat. Maka tak ayal jika perzinaan tumbuh subur di alam kapitalisme.
Dan kebebasan ini dijamin oleh sistem kapitalisme. Dimana akan mempengaruhi pula instrumen hukumnya. Artinya undang-undang yang dibuat sesuai dengan kepentingan manusia. Dengan demikian punishment yang diberikan tidak menyentuh akar persoalan. Misalnya, para tersangka prostitusi hanya diberikan penyuluhan atau rehabilitasi. Padahal pokok persoalannya adalah sistem kapitalisme itu sendiri yang menyebabkan terjadinya krisis multidimensi di segala lini kehidupan. Ketimpangan ekonomi, kesenjangan sosial, penyakit masyarakat, degradasi moral, dan sebagainya.
Tentunya kita tidak menginginkan negeri ini di ambang kehancuran karena generasinya rusak akibat sistem kapitalis yang merusak. Umat butuh solusi untuk mengentaskan persoalan prostitusi hingga ke akar dan segala problematika kehidupan. Dan Islam adalah solusi atas persoalan ini.
Islam Pemutus Jerat Prostitusi
Islam hadir sebagai agama komprehensif, yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Tidak hanya mengatur ranah ibadah ritual, akan tetapi mengatur pula ranah publik. Islam pun memiliki seperangkat aturan yang mampu menghilangkan praktik prostitusi.
Negara bertanggung jawab menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyatnya yang menjadi sumber penghasilan bagi para laki-laki atau kepala rumah tangga untuk menafkahi keluarganya secara layak.
Negara wajib memberikan pendidikan gratis untuk mengedukasi dan membina masyarakat agar memiliki tsaqafah Islam yang kuat. Sehingga masyarakat paham perbuatan baik dan tercela, benar dan salah. Negara pun harus tegas memberikan sanksi bagi para pelaku zina.
Ketika ada pelaku zina yang sudah menikah akan dikenai hudud rajam, sedang pelaku zina yang belum menikah akan didera (dicambuk) 100 kali. Rasulullah saw. bersabda,
“Ambillah dariku, ambillah dariku. Sesungguhnya Allah telah memberi jalan yang lain kepada mereka, yaitu orang yang belum menikah (berzina) dengan orang yang belum menikah, (hukumnya) dera 100 kali dan diasingkan setahun. Adapun orang yang sudah menikah (berzina) dengan orang yang sudah menikah (hukumnya) dera 100 kali dan rajam.”
Penegakan hudud pun semata untuk mencegah (zawajir) perbuatan yang serupa dan akan menghapus (jawabir) sanksi akhirat.
Negara akan menerapkan undang-undang yang mengatur tegas atas pelarangan praktik-praktik yang mengarah kepada prostitusi. Dengan demikian, Islam mampu menghilangkan praktik prostitusi dari negeri ini bahkan seluruh dunia.
Demikianlah sistem yang baik (berasal dari Allah Swt.) akan membuat baik segala sesuatu di dalamnya. Sebaliknya, sistem yang buruk (berasal dari akal manusia) akan merusak segala sesuatu yang ada di dalamnya
Wallahu a’lam bishshawab