Aisyah binti Thalhah, Putri nan Cantik Perawi Hadis yang Tepercaya

Oleh : Nabila Asy Syafi’i

Suaramubalighah.com, muslimah Inspiratif- Taman-taman ilmu dihiasai dengan bebungaan nan indah lagi cantik. Siapapun yang melihat pasti terpesona. Tetanamanyg tak pernah layu, tumbuh subur menghijau, menghiasi hamparan bumi, menebarkan kebaikan, sebagai amal sholih yang tak terputus pahalanya.

Dialah taman ilmu Ummul Mukminin Aisyah ra, yang dihuni oleh manusia-manusi mulia, yang mendedikasikan hidup dan matinya untuk meraih keridhaan Allah Ta’ala, salah seorangnya penghuni taman ilmu itu adalah Aisyah binti Thalhah.

AISYAH BINTI THALHAH SOSOK YANG CANTIK LAGI CERDAS

Ayah dari Aisyah binti Thalhah adalah Thalhah bin Ubaidilah, sahabat Rasulullah yang wafat sebagai syuhada. Dan ibunya adalah Ummu Kultsum binti Abu Bakar. Ummu Kultsum lahir dari rahim Habibah bin Kharijahal-Anshariyyah , istri Abu Bakar, yang melahirkan sesaat setelah Abu Bakar Radhiyallahu `Anhu meninggal dunia. Oleh karena itu Aisyah binti Thalhah merupakan cucu dari Abu Bakar Ash-Shidiq, sahabat terdekat Rasulullah Saw yang kemudian menjadi khalifah pertama. Alhasil, bibi dari Aisyah binti Thalhah adalah Aisyah binti Abu Bakar dan Asma binti Abu Bakar. Dari keluarga yang mulia inilah, Aisyah binti Thalhah terlahir, dibesarkan, dan dididik, terutama oleh Ummul Mukminin Aisyah RA.

Dari Ummul Mukminin Aisyah ra , Aisyah binti Thalhah menyerap ilmu hadits, fikih, dan adab. Tak heran jika Aisyah binti Thalhah dikatakan yang paling mirip dengan Ummul Mukminin Aisyah ra. dalam hal ilmu dan adabnya. Dia mampu mengutip ilmu, adab, dan ilmu lainnya dari sang guru Ummul Mukminin Aisyah RA. Sehingga Aisyah binti Thalhah dianggap sebagai salah satu tabiin perempuan terbaik yang menjadi perawi hadits.

Sungguh tak diragukan lagi Aisyah binti Thalhah termasuk deretan wanita tabiin yang mulia. Tak hanya keturunan dan lingkungan yang baik, Namun Aisyah binti Thalhah pun sangat cerdas , tekun dalam menuntut ilmu dan ahli ibadah. Maka semakin sempurnalah kemuliaannya.

Aisyah binti Thalhah menikah dengan saudara sepupunya yakni Abdullah bin Abdur-Rahman bin Abu Bakar ash-Shiddiq. Dari pernikahan ini, Aisyah dikaruniai lima orang anak. Mereka adalah Imran, Abdur-Rahman, Abu Bakar, Thalhah dan Nafisah. Putra Aisyah, Thalhah bin Abdullah, dikenal sebagai sosok dermawan dan tokoh terpandang di kalangan kaum Quraisy. Persis seperti sang kakek, Thalhah bin Ubaidilah.

Terkait kecantikan wajah yang dimiliki Aisyah binti Thalhah, Abu Hurairah pernah berkata, ”Saya tidak melihat seorang pun yang lebih cantik (indah) dari Aisyah binti Thalhah, kecuali Muawiyah saat berada di atas mimbar Rasulullah SAW”. Pujian senada juga pernah diungkapkan Anas bin Malik.

Aisyah menjadi salah satu wanita yang diberkahi wajah cantik, kecerdasan, keturunan yang mulia dan harta yang melimpah, tidak hanya itu, Aisyah binti Thalhah pun mampu mengisi hidupnya dengan ketaatan beribadah dan menuntut ilmu agama. Sungguh benar-benar hidup yang penuh barokah dunia akhirat.
Aisyah meninggal dunia pada 101 Hijriyah.

AISYAH BINTI THALHAH SALAH SEORANG PERAWI HADITS YANG TSIQAH

Aisyah binti Thalhah, termasuk muslimah tabiin, salah satu perawi hadis yang dapat dipercaya. Hal ini seperti diungkapkan pakar ilmu hadits, Imam Jarh dan Ta’dil , tokoh ilmu hadits dan imam bagi para ahli-hadits di jamannya, Yahya bin Ma’yan memasukkannya dalam golongan perawi yang tsiqat dan hadits-haditsnya dapat dijadikan sebagai hujjah (sandaran argumentasi hukum), dia mengatakan, “perawi yang tsiqat dari kalangan wanita adalah Aisyah binti Thalhah, ia seorang rawi yang tsiqah dan haditsnya sebagai hujjah.”

Abu Zar’ahad-Dimasyqi, juga menyebutkan keutamaan dan kedudukan putri dari sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam , Thalhah bin Ubaidilah ini . Menurut ulama ahli hadits, Aisyah binti Thalhah adalah seorang perempuan mulia yang meriwayatkan hadis dari Ummul Mukminin Aisyah RA. Banyak orang yang meriwayatkan hadis darinya karena kedudukan dan adab dari Aisyah binti Thalhah.

Imam Ibnu Katsir, seorang ulama besar, mengutip perkataan gurunya, memberikan pujian kepada Aisyah binti Thalhah “Tak ada wanita yang lebih pandai dibanding ketiga murid Ummul Mukminin Aisyah. Mereka adalah Amrah binti Abdurrahman, Hafsah binti Sirin dan Aisyah binti Thalhah.”

BEBERAPA HADITS DARI RIWAYAT AISYAH BINTI THALHAH

Diantarahadits yang diriwayatkan dari Aisyah binti Thalhah, sebagaimana hadits yang dikeluarkan (dari kumpulan besar hadits) oleh al-Hafizh Ibnu `Asakir beserta sanadnya dari Aisyah Ummul Mukminin, berkata, “saya bertanya: Wahai Rasulullah, sesungguhnya seorang anak kecil dari golongan Anshar yang belum baligh, apakah menjadi seperti burung pipit surga?” Maka Rasulullah Shalallahu `alaihi waSallam, menjawab, “atau selain dari itu semua wahai Aisyah. Sesungguhnya Allah menciptakan surga dan menciptakan penghuninya, juga mencipatkan neraka, dan menciptakan penghuninya. Sedangkan mereka berada dalam keturunan bapak-bapak mereka.”

Riwayat haditsnya yang lain, hadits yang dikeluarkan oleh Abu Dawud dengan sanadnya dari al-Minhal bin Amr dari Aisyah bin Thalhah dari Ummul-Mukminin Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, “saya tidak melihat orang yang paling banyak kemiripan tingkah, sikap dan kebaikan hati seperti Rasulullah Shalallahu `alaihi waSallam, melebihi Fathimah ra. Dia ketika datang menemui Rasulullah Shalallahu `alaihi waSallam, maka Beliau meraih tangannya lalu menciumnya dan mendudukkannya di tempat duduknya, dan ketika Beliau datang menemuinya maka ia berdiri menyambutnya, lalu meraih tangannya dan menciumnya kemudian mempersilahkan duduk di tempat duduknya.

Termasuk riwayat haditsnya yang lain adalah seperti yang diriwayatkan dalam kumpulan hadits-haditsshahih yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dengan sanadnya dari Thalhah bin Yahya bin Thalhah dari Aisyah binti Thalhah dari Aisyah Ummul Mukminin, berkata, “Rasulullah Shalallahu `alaihi waSallam, bersabda, “Orang tercepat dari kalian yang menyusulku adalah orang dari kalian yang terpanjang tangannya.”

Maka mereka menjulur-julurkan tangannya untuk mengetahui siapakah gerangan yang terpanjang tangannya dari mereka, dan ternyata yang terpanjang tanganya adalah Zainab binti Jahsy istri Nabi Shalallahu `alaihi waSallam, sebab ia selalu bekerja dengan tangannya dan banyak memberi shadaqah..

KHATIMAH

Tidak banyak kita temukan, wanita yang diberi limpahan kekayaan, kecantikan yang menawan, masih mempunyai perhatian yang besar pada ilmu dan pengetahuan. Terlebih dalam lingkungan dan sistem kapitalisme seperti saat ini.

Namun kita bisa temukan banyak tokoh-tokoh yang mumpuni baik dari kalangan lelaki maupun perempuan dalam Islam, yang terlahir dari keluarga dan lingkungan yang baik karena sistem yang menaungi merekapun sistem yang sempurna, yang datang dari Allah Ta’ala Yang Maha Sempurna. Salah seorang tokoh tersebut adalah Aisyah binti Thalhah, yang tengah kita kisahkan ini.

Aisyah binti Thalhah, salah seorang muslimah Tabiin yang dikaruniai oleh Allah Ta’ala kecantikan, kecerdasan, kekayaannya, dan keturunan mulia. Tak terlalaikan dengan semua kenikmatan tersebut. Ia giat menurut ilmu dan menyebarkan, waktunya dihabiskan untuk berdzikir dan beribadah, hartanyapun bukan untuk dirinya semata, namun juga dibagikan pada sesama.

Sungguh Aisyah binti Thalhah, memang berbeda dengan kebanyakan wanita yang pada tingkatan tersebut, sibuk dengan dandanan, perhiasan dan aksesoris duniawi yang melenakan. Aisyah binti Thalhah adalah wanita mulia dunia akhirat, InSyaAllah.

Oleh karanya kita bisa mengambil ibrah dari kisah ini, antara lain untuk memotivasi diri sendiri dan yang lain agar terus bersemangat, tekun dan rajin untuk menuntut ilmu khusus ilmu agama, berdzikir, beribadah kepada Allah Ta’ala, juga berdakwah ditengah-tengah umat.
Dengan demikian kita menyiapkan diri sendiri juga umat untuk menuju kebaikan dunia dan akhirat.

Waallahua’lam.