Oleh: Ummu Kautsar
Suaramubalighah.com, Opini — Isu terorisme dan radikalisme masih menjadi agenda utama Badan Penanggulangan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Seolah sebuah persoalan utama yang harus terus di berikan perhatian dan diaruskan ditengah masyarakat. Sedangkan masyarakat masih berjibaku dengan berbagai persoalan yang terus timbul seperti problematika kemiskinan yang meningkat, pengangguran bertambah, merosotnya moral, hutang negara makin bertambah, problematika pendidikan, kesehatan dan sebagainya.
Untuk menyukseskan program ini BNPT melibatkan tokoh agama melalui pembentukan Gugus Tugas Pemuka Agama. Habib Lutfi dikukuhkan sebagai ketua tim ahli yang akan memimpin gugus ini. Peran dan tugas Gugus Tugas ini adalah agar para ulama aktif dan bekerjasama bersama BNPT dalam penanggulangan terorisme di Indonesia.
Menurut ketua BNPT Rafly Boy Ahmad, para ulama kesehariannya selalu berinteraksi dengan masyarakat. Para ulama diharapkan memberikan, mengajarkan kepada masyarakat sebuah pemahaman bahwa terorisme ideologi berbau kekerasan, anti kepada nilai luhur bangsa. Tokoh agama diharapkan juga menyampaikan pemahaman agama yang moderat, mengedepankan perdamaian dan menjunjung nilai – nilai kebangsaan.
Para ulama ini juga diharapkan membangun komunikasi dua arah dengan pemuka agama lain untuk menderaskan arus program ini ditengah masyarakat agar diterima dan didukung oleh segenap lapisan termasuk ke kalangan pesantren dan dunia Pendidikan. Para pendidik dan tokoh masyarakat diharapkan akan menyampaikan pesan – pesan agama yang moderat sesuai dengan program yang diaruskan ini agar mudah diterima. Demikian yang telah dipaparkan oleh ketua BNPT dan Habib Lutfi di depan media. (http/ www.cnnindonesia.com)
Pembentukan Gugus Tugas Ulama sebagai upaya penyelamatan bangsa ini dari terorisme wajib dicermati oleh masyarakat. Apakah ini sebuah penyelamatan yang akan mengeluarkan bangsa ini dari keterpurukan dihimpit berbagai persoalan disemua aspek kehidupan? Ataukah ini sesuatu yang harus diwaspadai sebagai upaya adu domba ulama dengan umat?. Persoalan utama dan butuh mendesak dicarikan solusinya adalah ketidakadilan, ketidak sejahteraan dan kemiskinan, serta kerusakan moral generasi akibat kegagalan sistem yang diterapkan saat ini yaitu Kapitalisme demokrasi yang batil dan sarat kerusakan.
Kapitalisme dikendalikan para pemilik modal (kapitalis global) yang bergandeng tangan dengan penguasa melalui jalur sistem pemerintahan demokrasi yang melahirkan aturan atau undang – undang buatan manusia yang tunduk kepada hawa nafsu. Aturan yang dibuat berlandaskan sekularisme memisahkan agama dari pengaturan urusan kehidupan Aturan atau undang – undangnya menurut arahan para kapitalis yang merugikan rakyat.
Sumber daya yang melimpah dikuasai dan dijarah Asing, Aseng dan Asong. Rakyat berebut tetesan saja. Ekonomi bangsa ini dikuasai para kapitalis global yang dipimpin Amerika dan sekutunya. Kapitalis untung rakyat buntung makin menderita. Persoalan semua aspek kehidupan terus menghampiri ditambah beban kehidupan yang bertambah berat. Moral generasi hancur. Kriminalitas meningkat, Hukum Rimba yang berlaku
Berbeda sekali dengan aturan Islam. Islam sebagai sebuah Diin yang sempurna memiliki seperangkat aturan yang benar dan menyeluruh. Mulai bangun tidur hingga bangun negara ada tuntunannya. Sistem Islam terbukti dan teruji berabad lamanya mensejahterakan dan keberkahan meliputi wilayahnya.
Pemimpinnya adil dan amanah mengatur urusan semua, aspek kehidupan dengan aturan terbaik dari Sang Pencipta manusia Allah swt. Umat beragama bisa hidup berdampingan meski berbeda latar belakang wilayah, agama dan ras. Masalah toleransi, perbedaan sudah tegas dan ada aturannya dalam Islam. Kehidupan umat manusiapun harmoni dan damai. Hukum Islam yang adil menjadi contoh bagi bangsa lain bahwa inilah seadil – adilnya hukum yang sesuai fitrah manusia. Sebuah peradaban terbaik bagi umat manusia.
Ulamanya dan para penguasa saling bersinergi untuk terjaganya kemuliaan Islam dan tersebarnya Islam sebagai rahmatan lil’alamin. Ulama dan penguasanya di garda terdepan menegakkan hukum Allah. Ulama yang merupakan pewaris para nabi menjadi mutiara bercahaya ditengah umat. Membimbing umat untuk terus dikoridor Syariat Allah.
Membentengi umat dari racun – racun pemikiran yang akan merusak umat dan negara. Sudah saatnya umat Islam muhasabah dan bangkit meraih kemuliaannya Kembali. Dengan menjadikan aturan Islam kafah diterapkan bermasyarakat dan berbangsa. Para ulama seharusnya memimpin umat digarda, terdepan menegakkan tegaknya syariat Allah dimuka bumi
Wallahu’alam bishawab