Khadijah binti Khuwailid, Ibu Teladan Sepanjang Masa

Oleh: Ani Ummu Zaza

Suaramubalighah.com, Muslimah Inspiratif – Khadijah ra. sosok wanita suci yang salehah. Beliau pendamping setia Sang Nabi akhir zaman. Dalam dekapan cintanya lahir generasi taat pada Rabb-nya. Tugas mulia seorang istri dan ibu diemban dengan bahagia. Hingga beliau mendapat jaminan surga.

Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad saw. lalu berkata, “… sampaikanlah salam kepada Khadijah dari Rabb-nya dan juga dariku, dan sampaikanlah kabar gembira kepadanya tentang sebuah rumah di surga, yang terbuat dari emas, yang tidak ada kegaduhan dan kelelahan di dalamnya…” (HR. Bukhari)

Muslimah cerdas akan mengikuti jejak langkah Khadijah menjadi al umm warabbatul bayt (ibu dan pengatur rumah tangga). Berikut ini kisah hebat perjalanan hidup Khadijah. Khadijah binti Khuwailid bin Asad Al-Qurasyiyah Al-Asadiyah merupakan istri pertama Rasulullah saw.. Beliau dilahirkan di Ummul Qura pada tahun 68 sebelum hijrah Nabi ke Madinah, kira-kira 15 tahun sebelum tahun Gajah. Ibunya bernama Fatimah binti Zaidah bin Al-Asham Qurasyiyah. Ayahnya merupakan salah satu tokoh kaum Quraisy yaitu Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza.

Sebelum menikah dengan Rasulullah, Khadijah menikah dengan Abu Halah bin Zurarah At-Tamimy. Setelah Abu Halah meninggal, Khadijah menjadi janda. Lalu Khadijah menikah dengan Atiq bin Abid Al-Makhzumy. Tidak lama kemudian Atiq wafat, kemudian Khadijah dinikahi oleh Nabi Muhammad saw..

Dalam pernikahan yang mulia ini, Khadijah menjadi istri setia dan ibu yang penuh kasih sayang. Khadijah merasakan kebahagiaan dan ketentraman hidup bersama pasangan. Nabi Muhammad saw.. ialah sosok suami yang paling baik akhlaknya, pun Khadijah ialah sosok istri yang taat pada suaminya. Setelah menikah dengan Nabi Muhammad saw., Khadijah fokus menjalankan tugas istri dan sebagai ibu. Perniagaan yang sudah dirintis sebelumnya diserahkan kepada suaminya. Khadijah tidak ingin waktunya terbuang sia-sia dari melayani kebutuhan suami dan mendidik anak-anaknya.

Khadijah ialah wanita yang penuh kasih sayang lagi subur. Allah menganugerahi anak dari pernikahannya dengan Rasulullah saw.. Anak pertamanya bernama Al-Qasim. Kemudian setahun berikutnya lahir anak kedua bernama Ruqayyah. Lalu lahir juga dari rahim Khadijah yaitu Fatimah,  Ummu Kultsum, dan Abdullah.

Repot memiliki anak banyak, itu pasti. Namun semua sudah disiapkan oleh Khadijah dengan bekal ilmu dan ketakwaan, untuk mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Sehingga tidak heran, putri-putrinya tumbuh menjadi sosok istri teladan sepanjang masa. Bahkan Fatimah Az-Zahra berhasil menjadi istri dan ibu yang dirindukan surga, mengikuti jejak langkah sang ibunda Khadijah. Ini sungguh prestasi yang luar biasa. Anak bertakwa yang berhias amal mulia sesuai aturan Rabb-nya.

Khadijah ialah teladan muslimah dalam ketaatan. Saat Rasulullah diangkat menjadi rasul, Khadijah menjadi orang yang pertama kali beriman pada risalah yang dibawa suaminya. Ketika keimanan kuat menancap dalam kalbunya, ia pun membimbing anak-anaknya untuk beriman kepada Allah Sang Pencipta alam semesta. Semua putrinya dan Ali bin Abi Thalib juga Zaid bin Haritsah, akhirnya menjadi muslim yang taat.

Setiap hari Khadijah mempelajari risalah Islam dari pendamping hidupnya. Khadijah senantiasa siap dibimbing oleh Rasulullah. Sehingga begitu ringan anggota badan Khadijah untuk beribadah menyembah Rabb-nya. Kuatnya akidah Islam mendorongnya ringan menginfakkan seluruh hartanya untuk dakwah.

Khadijah ialah wanita mulia berhias kecantikan kesabaran. Khadijah menjadi istri penguat dakwah suaminya. Tatkala Rasulullah mendapatkan penolakan dari kaumnya, maka Khadijah siap menjadi penenang jiwa. Khadijah menguatkan hati Sang Nabi untuk mengabaikan para penolak kebaikan dan fokus pada perjuangan. Sungguh kokohnya iman bertabur indahnya kesabaran dalam menghadapi ujian. Khadijah bersama kaum muslimin  siap menanggung pemboikotan dari kafir Quraisy selama tiga tahun. Kaum muslimin hidup dalam kondisi kekurangan, tetapi bisa merasakan manisnya iman dan teguh dalam perjuangan.

Khadijah membangun rumah tangga selama 25 tahun bersama Rasulullah. Waktu yang singkat dijalani dengan penuh ketaatan yang berbuah surga. Khadijah wafat di Makkah tiga tahun sebelum hijrah saat usianya 65 tahun. Salam untukmu, wahai Ibu teladan sepanjang masa. Semoga kami bisa mengikuti jejak langkahmu. Hingga kita dikumpulkan Allah di surga-Nya.

Wallahu a’lam bishshawab

[SM/Ah]