Oleh: Ummu Naira Asfa
Suaramubalighah.com, muslimah dan keluarga — Al-Qur’an adalah pedoman hidup manusia. Mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak sejak dini sangat penting untuk menumbuhkan kecintaan mereka kepada Allah SWT dan agama Islam.
Allah SWT mengingatkan kepada orang tua untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At-Tahrīm: 6)
Untuk melakukan perintah Allah SWT itu manusia memerlukan sebuah petunjuk atau manual book dalam menjalani kehidupannya agar tidak tersesat dan celaka. Bagaimana caranya agar anak mencintai Al-Qur’an.
Pertama, orang tua memberikan contoh kepada anak dengan sering membaca Al-Qur’an di depan mereka. Ada sebuah ungkapan berbunyi “Children See, Children Do“. Maksudnya, anak-anak adalah peniru ulung orang tuanya. Apa yang dilihat oleh anak-anak dari orang tuanya maka itulah yang akan ditiru dan dikerjakan oleh mereka. Dengan memberikan contoh yaitu membaca Al-Qur’an di depan anak-anak akan memberikan motivasi kepada anak untuk rajin membaca Al-Qur’an tanpa harus memberikan perintah kepada mereka.
Kedua, orang tua menghormati Al-Qur’an di hadapan anak-anak. Hal ini dalam rangka mengajarkan tentang adab terhdap Al-Qur’an kepada anak. Caranya, dengan meletakkan atau menyimpan Al-Qur’an di tempat-tempat yang lebih tinggi dan bersih, berwudu sebelum membacanya, menghadap kiblat ketika membaca Al-Qur’an, dan seterusnya.
Ketiga, memberikan hadiah kepada anak berupa mushaf Al-Qur’an. Hal ini akan memberikan kesan yang mendalam kepada anak terhadap Al-Qur’an untuk lebih mencintainya karena menjadi pemberian yang berharga dari orang tuanya.
Keempat, orang tua memberikan hadiah kepada anaknya atas prestasi bacaan atau hafalannya. Hal ini akan menambah semangat anak untuk membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya.
Kelima, membacakan kisah-kisah di dalam Al-Qur’an kepada anak secara rutin seperti sebelum tidur. Ini adalah momentum yang sangat baik untuk memberikan maklumat kepada anak. Al-Qur’an berisi tentang kisah-kisah, baik yang terjadi di masa lalu maupun di masa yang akan datang. Banyak sekali yang bisa diajarkan orang tua kepada anaknya dari kisah-kisah di dalam Al-Qur’an. Kisah-kisah lebih membekas di dalam ingatan anak karena anak sangat suka mendengarkan cerita.
Dalam mendidik anak tentang Al-Qur’an saat ini, orang tua tidak cukup sendiri karena tantangan arus zaman sangat besar. Orang tua harus bersinergi dengan orang tua lain dalam sebuah komunitas yang satu visi dan misi. Komunitas atau lingkungan yang positif sangat mendukung berhasilnya cita-cita besar ini.
Selain adanya komunitas, perlu peran negara yang memberikan ruang yang “lega” kepada masyarakat untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya, tidak mendiskreditkan para pelajar, pengajar dan penghafal Al-Qur’an, apalagi ada kemauan dari negara untuk menerapkan Al-Qur’an dalam segala lini kehidupan. Ini sangat luar biasa pengaruhnya bagi generasi Qur’ani. Wallahu a”lam Bishshawab. (SM/Stm)
Sumber: muslimahnews.net