Potensi Pemuda dalam Mendakwahkan Islam Kaffah

  • Opini

Oleh: Marni Rosmiati

Suaramubalighah.com, opini — Indonesia di tahun 2020 sampai 2035 menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan bonus demografi. Di mana jumlah pemuda usia produktif diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah Indonesia yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk sebesar 297 juta jiwa. Secara sederhana dapat digambarkan dengan rasio perbandingan bahwa setiap 100 penduduk Indonesia, ada 64 orang berusia produktif antara 16-30 tahun, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia.  (ekon.go.id, 28/10/2016)  

Bonus demografi menjadi windows opportunity (peluang) potensi yang sangat besar dan strategis bagi suatu negara. Negara akan memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif untuk melakukan kerja dan membangun bangsanya. Hal ini akan berhasil memajukan bangsa ini jika negara berhasil mengarahkan potensi pemuda ke arah yang sahih untuk kebangkitan. Jangan terjebak ke arah yang kontra produktif sebagaimana yang diinginkan oleh para imperialis Barat.

Pembajakan potensi pemuda oleh Imperialis Barat khususnya para kapitalis telah nampak nyata. Diantaranya para pemuda saat ini dibingungkan dan direpotkan dengan urusan ekstremisme, terorisme, dan radikalisme. Seperti misalnya ajakan AKBP Zulkifli Kepala Seksi Perlindungan Benda Vital Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) saat menghadiri lokakarya konten kreatif di Maros Sulawesi Selatan. Zulkifli mengatakan : “Kami mengajak pemuda dan pelajar untuk membuat konten kreatif tentang Indonesia bertema ‘Ekspresi Anak Muda Indonesia’ dengan cara ‘mengunggah’ melalui media sosial masing-masing.”

Zulkifli pun mengatakan terorisme merupakan kejahatan luar biasa yang penyebaran radikalisme dilakukan oleh orang-orang yang paham radikal melalui media sosial. Ia berharap anak muda di era digital saat ini dapat menyebarkan narasi perdamaian kepada masyarakat melalui konten kreatifnya di media sosial.

Senada dengan hal itu Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulsel, K.H. Muammar Muhammad Bakry dalam acara yang sama menyampaikan bahwa: “Pemuda harus aktif membuat konten yang bermanfaat di masyarakat. Memberikan edukasi yang baik dan menyampaikan pemahaman wasathiyah agar media sosial tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab” jelasnya. (makassar.antaranews.com, 27/5/2022)  

Masalah radikalisme selalu dikaitkan dengan Islam. Padahal Islam sama sekali tidak identik dengan radikalisme. Dalam memandang persoalan radikalisme harus berdasarkan pada pandangan yang jernih dan adil, serta jauh dari subjektifitas, sikap apriori, maupun Islamofobia.

Jika dianalisis lebih lanjut sesungguhnya ketidakadilan, jurang kemiskinan, dan kebodohan yang sekarang marak terjadi di dalam sistem kapitalis membuat masyarakat mudah dipengaruhi gerakan radikal. Sebab mereka menawarkan alternatif spekulatif, seperti teror. Karena itu, gerakan radikalisme bernuansa agama yang berujung tindak terorisme tidak bisa identik dengan senjata, tapi harus diatasi oleh faktor pemicunya yang tidak lain adalah ketidakadilan, kemiskinan, dan kebodohan akibat penerapan sistem kapitalis. Lempar batu sembunyi tangan, itulah yang dilakukan kapitalisme kepada Islam. Peradaban rusak yang dihasilkan oleh kapitalisme malah dituduhkan kepada Islam untuk menutupi kebobrokan mereka.

Kapitalis telah menghipnotis pemuda muslim dengan aqidah sekuler yang melahirkan gaya hidup liberal. Kapitalisme menularkan virus F4 yaiu Food, Fun, Fashion, dan Film yang menghancurkan identitasnya sebagai khairu ummah. Kapitalis pun telah membajak potensi pemuda muslim untuk mengusung ide mereka dengan menjadikan pemuda muslim hilang jati dirinya atau tidak percaya diri (insecure) dengan identitas dirinya sebagai seorang muslim. Pemuda muslim malah menjadi pengekor peradaban barat sehingga jati diri mereka yang sejati telah hilang. Agamanya dihinakan mereka diam saja, bahkan malah membantu para kafir penjajah menghalangi kebangkitan Islam.

Sejarah telah mencatat dengan tinta emas peran pemuda dalam perjuangan dakwah Islam kaffah, yang dilakukan oleh Rasulullah saw. dengan para sahabatnya. Diantara sahabat mulia ada Ali bin Abi Thalib yang paling muda berusia 8 tahun memiliki kecerdasan dan kepiawaian memimpin, Abdullah bin Mas’ud 14 tahun ahli tafsir terkemuka, Sa’ad bin Abi Waqqash 17 tahun panglima yang membebaskan Persia, Jafar bin Abi Thalib 18 tahun, Zaid bin Haritsah 20 tahun sang pengumpul wahyu, Utsman bin Affan 20 tahun, Umar bin  Khatab 26 tahun keduanya setelah Rasulullah wafat menjadi khalifah pengganti Rasulullah saw.. Pada masa setelahnya kita mengenal Muhammad Al-Fatih 24 tahun sang penakluk Konstantinopel.

Para pemuda muslim sudah saatnya sadar bahwa dipundak merekalah diletakkan amanah memimpin umat dan membangun negeri. Berkualitasnya pemuda hari ini yang dipenuhi keimanan, ketaatan, dan keberanian amar makruf nahi mungkar, cerahlah masa depan umat ini. Buruk kondisi pemuda hari ini, suramlah nasib umat kelak di kemudian hari. Oleh Karena itu pemuda Islam harus percaya diri dengan jati dirinya sebagai seorang muslim.

 Nabi mengingatkan untuk menjaga masa muda sebaik-baiknya,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ

Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara : masa mudamu sebelum masa tuamu….” (HR. Al-Baihaqi)

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ
اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ  وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ

 “Ada tujuh golongan manusi yang akan Allah naungi dalam naungan-Nya pada hari tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya: imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam suasana ibadah (ketaatan) kepada Tuhannya….” (HR. Al-Bukhari)

Pemuda pemberani melawan tirani bahkan tercatat dalam QS. Al-Kahfi,

نَحۡنُ نَقُصُّ عَلَيۡكَ نَبَاَهُمۡ بِالۡحَـقِّ‌ؕ اِنَّهُمۡ فِتۡيَةٌ اٰمَنُوۡا بِرَبِّهِمۡ وَزِدۡنٰهُمۡ هُدًى‌ۖ

Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” (Al-Kahfi (18): 13)

Kala itu mereka hidup di lingkungan masyarakat yang rusak, baik secara akidah maupun syariat. Kaisar Hadrianus sang pemimpin tirani saat itu memerintahkan bala tentaranya untuk memburu dan membantai mereka yang tidak mau patuh untuk menyembah berhala. Sebelum mereka memutuskan untuk pergi dan bersembunyi dari kejaran tentara kaisar, mereka sempat mengadakan perlawanan dan penolakan untuk kembali menyembah berhala. Mereka memulai dari mennyadarkan kembali masyarakat untuk kembali menyembah Allah SWT. Namun sayang perlawanan mereka tidak berarti apa-apa dihadapan sang kaisar. Mereka pun tidak melihat adanya penerimaan diantara masyarakat untuk kembali menyembah Allah SWT. Sehingga mereka dituntut untuk meninggalkan kota tersebut dan mencari masyarakat lain yang lebih siap untuk menerima akidah tauhid. Sampai akhirnya Allah menyelamatkan mereka bukan dengan berpindah tempat tetapi lebih dari itu yaitu Allah memindahkan mereka ke suatu masa yang dipimpin oleh pemimpin yang ta’at kepada tauhid dengan cara tertidur selama 309 tahun.

Untuk itu wahai pemuda muslim jadilah kalian bagian dari perjuangan Islam kaffah dengan melakukan hal berikut ini:

Pertama, hujamkan keimanan bahwa Islam adalah agama yang sempurna, mengatur urusan dunia dan akhirat, bukan sekadar spiritual. Firman Allah SWT,

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

 “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali-Imran (3): 85)

Kedua, kaji Islam sebagai ideologi, bukan sekadar pengetahuan. Pelajari Islam kaffah dengan mendalam agar menjadi bekal dalam mengarungi lika-liku kehidupan. Mereka wajib terikat Islam kaffah sebagai konsekuensi dari keimanan.

Ketiga, senantiasa memiliki sikap berpihak pada Islam kaffah, bukan netral, apalagi oportunis demi mencari keuntungan duniawi semata. Mereka harus bangga dengan jati dirinya sebagai pemuda muslim pejuang Islam kaffah. Karena banyak pemuda muslim hari ini bak bulu yang diterbangkan angin. Kemana angin bertiup ke sanalah mereka terbawa. Pemuda muslim harus memiliki keteguhan pada Islam kaffah hingga akhir hayat.

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا

 “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.” (QS. Al-Fath (48): 28)

Wallahu a’lam bishshawab. [SM/LY]