Tiga Tips bagi Mubalighah Menghindarkan Pemuda dari Kerusakan

Suaramubalighah.com, Mubalighah Bicara — Pengasuh pesantren sekaligus mubalighah Hj. Tingting Rohaeti memberikan tiga tips bagi mubalighah agar serius menangani pemuda dan menghindarkannya dari kerusakan.

Hal ini diutarakannya pada gelaran Risalah Akhir Tahun (RATU) 2022 pada Sabtu (31/12/2022). Ia mengaku resah ketika ada upaya perusakan generasi, karena sejatinya pesantren ingin mendidik santri menjadi ‘abdun yang menaati Allah dan Rasul-Nya, serta menjadi garda terdepan untuk mendakwahkan Islam kaffah dan tegaknya Khilafah.

“Saat ini santri kuat dalam beribadah, tetapi gagap dalam pengaturan syariat terhadap kehidupan. Padahal, di pesantren diajarkan tsaqafah Islam, mulai dari akidah, akhlak, fikih ibadah, fikih muamalah, ‘uqubat, bahkan syariat Islam dan tegaknya Khilafah. Namun, semua yang diajarkan itu hanya teoretis, sekadar ilmu, tidak menjadi solusi kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Kemudian Hj. Tingting memaparkan tiga tips bagi mubalighah tersebut.

Pertama, memahamkan bahwa pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. “Jadi ini tugas para mubalighah dan pemangku pesantren memahamkan tsaqafah Islam, berdakwah pula untuk menegakkan Khilafah, dan berani amar ma’ruf nahi munkar demi menyelamatkan generasi warasatul anbiya,” jelasnya.

Kedua, lanjutnya, mendakwahkan Islam kaffah. “Jangan pilah pilih dalam berdakwah, seperti mau mendakwahkan perihal salat, tetapi yang tegas, seperti menyampaikan tentang Khilafah, takut. Padahal, Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk masuk kepada Islam secara keseluruhan. Oleh karenanya, para mubalighah hendaknya menyampaikan secara kaffah, termasuk penegakan Khilafah yang merupakan mahkota kewajiban,” pesannya.

Ketiga, ia menekankan, harus berani. “Apalagi melihat kemunkaran di depan mata yang terorganisir dan dikemas bagus, padahal merusak Islam dan pemudanya. Apa pun risikonya, harus tetap mendakwahkan Islam kaffah. Ini karena berjuang, kita mati. Tidak berjuang, kita mati. Mendakwahkan Islam, kita mati. Tidak mendakwahkan Islam, juga mati,” tandasnya. [SM/Ah]